Halaman

Kamis, 27 Mei 2010

Kimia. bab 06. Larutan Asam dan Basa 29

Teori / Konsep Asam-Basa
1). Menurut Svante Arrhenius
Konsep yang cukup memuaskan tentang asam dan basa, serta yang tetap diterima hingga sekarang, dikemukakan oleh Arrhenius pada tahun 1884. Menurut Arrhenius, asam adalah zat-zat yang dalam air melepaskan ion hidronium (H3O+). Sedangkan, basa melepaskan ion hidroksida (OH-).

Misalnya, bila suatu molekul polar seperti asam klorida (HCl) dilarutkan
dalam air, daerah bermuatan negatif pada molekul air menarik daerah
bermuatan positif dari molekul HCl. H+ akan terpisah dari molekul yang polar
dan akan terbentuk ion hidronium, H3O+
Contoh :
asam: HCl (aq) + H2O (l) -> H3O+ (aq) + Cl- (aq)
basa: NH3 (aq) + H2O (l) -> NH4 + (aq) + OH- (aq)

Dapatkah Anda menyebutkan beberapa contoh basa yang lain di laboratorium? Tentu Anda akan menyebutkan senyawa NaOH, karena NaOH juga menghasilkan ion hidroksida bila dilarutkan dalam air. Seperti halnya NaOH, kalsium hidroksida, Ca(OH)2, kalium hidroksida, KOH, dan aluminium hidroksida, Al(OH)3 merupakan contoh basa, karena menghasilkan ion hidroksida bila dilarutkan dalam air.

Asam nitrat dalam air:
HNO3 (aq) + H2O (l) -> H3O+ (aq) + NO3- (aq)
Asam sulfat dalam air:
H2SO4 (aq) + H2O (l) -> 2 H3O+ (aq) + SO42- (aq)
Asam fosfat dalam air:
H3PO4 (aq) + H2O (l) -> 3 H3O+ (aq) + PO43- (aq)

Berdasarkan contoh diatas, setiap molekul yang hanya dapat memberikan satu ion H3O+ disebut asam monoprotik, sedangkan yang dapat memberikan dua ion H3O+ disebut asam diprotik, dan tiga ion H3O+ disebut asam triprotik. Atau dapat dikatakan setiap molekul yang dapat memberikan lebih dari satu ion H3O+ disebut asam poliprotik. Akan tetapi, kadang-kadang terlalu panjang untuk menuliskan pembentukan ion hidronium bila asam dilarutkan dalam air atau pembentukkan ion hidroksida bila basa dilarutkan dalam air dengan persamaan reaksi secara lengkap. Untuk itu, dapat juga digunakan bentuk reaksi singkat, air tidak ditunjukkan dalam reaksi dan ion hidronium dituliskan dalam bentuk ion hidrogen yang terlarut dalam air (aqueous). Dalam bentuk reaksi singkat, reaksi HA dapat dituliskan sebagai berikut:HA (aq) --> H+(aq) + A- (aq).

2. Teori Lewis.
G.N. Lewis mengusulkan bahwa molekul atau ion yang bergabung dengan molekul atau ion lainnya dengan cara menerima sepasang elektron atau bertindak sebagai akseptor sepasang elektron merupakan asam Lewis.
Sementara itu, molekul atau ion yang memberikan sepasang elektron atau bertindak sebagai donor sepasang elektron merupakan basa Lewis.
Jadi reaksi asam-basa Lewis melibatkan transfer sepasang elektron dari basa ke asam membentuk ikatan kovalen atau kovalen koordinasi antara asam dan basa.

Asam Lewis adalah penerima atau akseptor pasangan elektron.
Basa Lewis adalah pemberi atau donor pasangan elektron.

teori asam basa Lewis lebih luas dibandingkan Arrhenius dan Bronsted-Lowry. Hal in dikarenakan:
  • Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang berlangsung dalam pelarut air, pelarut bukan air, dan tanpa pelarut sama sekali.
  • Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang tidak melibatkan transfer proton (H+), seperti BF3 dan NH3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar